Dan waktu berjalan begitu cepat. Tak kusadari kini aku bukan lagi seorang maba. Atau anak sma yang masih berseragam. Ohh, mengapa pagi ini aku teringatkan kembali. Pada satu tahun lalu saat semua dimulai disini. Kota kembang yang tak pernah aku duga. Tak pernah terbesit satu pikiran pun aku bisa kuliah disini. nun jauh dari desaku di sana.
Aku mulai menemukan banyak teman, sahabat, kakak tingkat dan dosen yang penuh dengan hal menarik.unik,berkesan. Aku mulai mengenal apa itu persahabatan, pengorbanan, perjuangan dalam usiaku yang menginjak dewasa. Aku mulai bisa menjatuhkan hati setelah sekian lama aku hanya terpaku pada masa laluku. Ahh, terlalu banyak waktu yang mengesankan disini.
Sempat aku berpikir, yakinkah aku akan menamatkan studi disini? sanggupkah aku meraih gelar sarjana disini? dan mampukah aku memboyong ibuku melihatku memakai toga kebesaran di kota kembang ini/?
Setengah hati. Aku tak ingin menjalani dengan seteengah hati saja disini. walaupun mungkin semangatku tak menggebu seperti teman temanku yang lain, setidaknya aku masih bisa beradaptasi dengan hiruk pikuknya perkuliahan ini.
Kini, aku baru dalam seperempat perjalanan. Bukan sesuatu yang harus dibanggakan namun harus selalu disyukuri. Karena Tuhan selalu bersamaku, Tuhan mendengar doaku. Dan ibu, aku tak akan menghentikan langkahku ini. Selalu doakan anakmu ini agar setidaknya jangan menoleh untuk menyesali dengan apa yang sudah terjadi. Karena perjuangan putrimu tak cukup sampai disini
Aku mulai menemukan banyak teman, sahabat, kakak tingkat dan dosen yang penuh dengan hal menarik.unik,berkesan. Aku mulai mengenal apa itu persahabatan, pengorbanan, perjuangan dalam usiaku yang menginjak dewasa. Aku mulai bisa menjatuhkan hati setelah sekian lama aku hanya terpaku pada masa laluku. Ahh, terlalu banyak waktu yang mengesankan disini.
Sempat aku berpikir, yakinkah aku akan menamatkan studi disini? sanggupkah aku meraih gelar sarjana disini? dan mampukah aku memboyong ibuku melihatku memakai toga kebesaran di kota kembang ini/?
Setengah hati. Aku tak ingin menjalani dengan seteengah hati saja disini. walaupun mungkin semangatku tak menggebu seperti teman temanku yang lain, setidaknya aku masih bisa beradaptasi dengan hiruk pikuknya perkuliahan ini.
Kini, aku baru dalam seperempat perjalanan. Bukan sesuatu yang harus dibanggakan namun harus selalu disyukuri. Karena Tuhan selalu bersamaku, Tuhan mendengar doaku. Dan ibu, aku tak akan menghentikan langkahku ini. Selalu doakan anakmu ini agar setidaknya jangan menoleh untuk menyesali dengan apa yang sudah terjadi. Karena perjuangan putrimu tak cukup sampai disini
Komentar
Posting Komentar